Betapa agung dan tingginya derajat puasa di sisi Allah ‘Azza wa Jalla.
Oleh sebab itu, Allah berfirman–sebagaimana yang disampaikan Nabi ‘alaihis shalatu wassalam dalam Hadis Qudsi–
Allah Jalla wa ‘Ala berfirman, “Semua amalan manusia adalah untuk dirinya sendiri.
Satu kebaikan dilipatgandakan menjadi sepuluh hingga tujuh ratus kali lipat,
kecuali puasa, ia adalah untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya langsung.
Ia meninggalkan syahwat, makanan, dan minumannya demi diri-Ku.”
Ini menunjukkan bahwa Allah Jalla wa ‘Ala mengkhususkan ibadah ini untuk diri-Nya,
karena ia adalah rahasia di antara seorang hamba dengan Tuhannya.
Salat dapat dilihat manusia
Haji dapat dilihat manusia.
Zakat dapat dilihat manusia,
hingga ucapan dua kalimat syahadat juga dapat didengar manusia.
Demikian juga dengan jihad.
Demikian pula dengan muamalat.
Sedangkan puasa adalah rahasia di antara seorang hamba dengan Tuhannya.
Ia merupakan niat untuk meninggalkan makan, minum, dan berhubungan badan,
untuk mengharap pahala dari Allah dan takut dari siksaan-Nya.
Allah Jalla wa ‘Ala mengkhususkannya bagi diri-Nya dan berfirman, “Ia (puasa) adalah untuk-Ku”
Yakni ia adalah ibadah yang khusus,
tidak mengandung hal-hal yang menimbulkan seseorang berbuat riya,
karena ia adalah rahasia antara seorang hamba dengan Tuhannya.
Meskipun, pelakunya masih dapat menceritakannya untuk riya,
tapi pada asalnya tidak menimbulkan riya, karena ia menjadi rahasia antara seorang hamba dengan Tuhannya.
Karena ia berupa sikap meninggalkan makan, minum, dan berhubungan badan,
demi mengharap apa yang ada di sisi Allah, mengharap pahala dari Allah dan balasan di negeri akhirat.
Maka Allah mengkhususkan amalan ini dengan keutamaan tersebut, “Kecuali puasa, ia adalah untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya langsung.”
Allah juga menjadikan pahala dan balasannya
tidak terbatas.
Namun, Allah Jalla wa ‘Ala akan membalasnya sesuai dengan yang Dia kehendaki,
berupa pelipatgandaan pahala yang banyak.
====
عِظَمِ شَأْنِ الصَّوْمِ وَمَنْزِلَتِهِ عِنْدَ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ
وَلِهَذَا يَقُولُ سُبْحَانَهُ فِيمَا رَوَاهُ عَنْهُ نَبِيُّهُ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ
يَقُولُ جَلَّ وَعَلَا كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ
الْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِ مِئَةِ ضِعْفٍ
إِلَّا الصِّيَامَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ
تَرَكَ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ وَشَرَابَهُ مِنْ أَجْلِيْ
هَذَا يَدُلُّ عَلَى أَنَّ اللهَ جَلَّ وَعَلَا اخْتَصَّ هَذِهِ الْعِبَادَةَ لِنَفْسِهِ
لِأَنَّهَا سِرٌّ بَيْنَ الْعَبْدِ وَبَيْنَ رَبِّهِ
الصَّلَاةُ يَرَاهَا النَّاسُ
الْحَجُّ يَرَاهُ النَّاسُ
الزَّكَاةُ يَرَاهَا النَّاسُ
حَتَّى شَهَادَتَانِ يَسْمَعُهَا النَّاسُ
هَكَذَا الْجِهَادُ
هَكَذَا الْمُعَامَلَاتُ
أَمَّا الصَّوْمُ هُوَ سِرٌّ بَيْنَ الْعَبْدِ وَبَيْنَ رَبِّهِ
نِيَّةٌ بِتَرْكِ الطَّعَامِ وَالشَّرَابِ وَالْجِمَاعِ
يَرْجُو ثَوَابَ اللهِ وَيَخْشَى عِقَابَ اللهِ
وَاللهُ جَلَّ وَعَلَا اخْتَصَّهُ بِنَفْسِهِ وَقَالَ إِلَّا الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي
يَعْنِي عِبَادَةٌ خَاصَّةٌ
لَيْسَ فِيهَا مَا يَدْعُو إِلَى الرِّيَاءِ
لِأَنَّهَا سِرٌّ بَيْنَ الْعَبْدِ وَبَيْنَ رَبِّهِ
وَإِنْ كَانَ قَدْ يَتَحَدَّثُ بِهَا مُرَائِيًا
لَكِن الْأَصْلُ أَنَّهَا لَا نَصِيبَ لِلرِّيَاءِ فِيهَا لِأَنَّهَا سِرٌّ بَيْنَ الْعَبْدِ وَرَبِّهِ
لِأَنَّهَا مُجَرَّدُ تَرْكِ أَكْلٍ وَشُرْبٍ وَجِمَاعٍ
يَبْتَغِي مَا عِنْدَ اللهِ يُرِيدُ ثَوَابَ اللهِ وَالدَّارَ الْآخِرَةَ
فَاخْتَصَّ اللهُ عَمَلَهُ بِهَذَا الْفَضْلِ إِلَّا الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ
وَجَعَلَ ثَوَابَهُ وَجَزَاءَهُ
غَيْرَ مُحَدَّدٍ
بَلْ إِلَى اللهِ جَلَّ وَعَلَا يُجَازِيْهِ بِمَا يَشَاءُ
مِنَ الْمُضَاعَفَةِ مُضَاعَفَةِ الْأُجُورِ